Hai..
haha udah cukup lama sejak postingan terakhir, sebelum liburan..
yah, bentar lagi mau UAS, dan sebelum UAS ini boleh kan ya galau dikit, istilahnya melepas penat-penat dulu terus dilanjut serius dan fokus sama UAS
sedikit alasan aja kenapa aku tiba-tiba pingin nulis lgi, dan alasannya adalah gak ada, hanya karena suntuk dan sendiri aja makanya aku punya inspirasi. seperti itu selma ini haha
buat yang gak biasa sendirian, silahkan ketawa, buat yang merasa banyak teman silahkan deh anggap postinganku ini lelucon atau apa, karena kalian sebenarnya lebih beruntung dari aku dan selama ini kalian hanya lewat begitu saja tanpa peduli jika disekitar kalian ada orang-orang introvert yang secara refleks berusaha kalian hindari :)
pendek kata, lu siapa sih fik? sok sok an ngeblog, sok sok an galau
yang masih bilang ku galau, kalian itu bukan teman deketku, jadi mending diam :)
teman deketku pasti tau kalau aku sekarang gak lagi galau seperti dulu, aku hanya kesepian, dan wajar kalau ketika kesepian seseorang terkadang ingin berbagi apa yang mereka rasa dengan orang-orang lain sekedar untuk membuang sepi, atau setidaknya berbagi kesepian itu terlepas apakah orang lain peduli atau tidak
seperti aku, blog ku dibaca atau tidak, dihina atau dibuat lelucon, aku cuma bisa senyum kecil aja, ya karena baru punya niatan mau protes juga, dalam hati kecil gua udah bilang, lu siapa sih fik? pake protes segala sama keadaan? lu kan minoritas, LOL
haha udah deh, sekarang aku mau cerita tentang kisah ku beberapa waktu setelah vakum ini..
hmm dari mana yah,....
mungkin aku udah sempat cerita ya di postingan sebelumnya tentang karma dan sebagainya itu, yang jadi alasan kenapa aku sekarang seperti ini..
yah, semua itu memang ada kaitannya, tapi semua jelas berawal dari diriku sendiri, baik kesalahan yang aku perbuat, maupun bagaimana sifat dasar yang aku miliki sejak kecil
yaitu pemalu, gak tegaan, gak bisa tegas dan yang paling parah yaitu terlalu peka
haha bayanginsemua kombinasi mengerikan itu dimiliki oleh orang yang dalam dirinya itu punya niatan berteman dengan banyak orang, dan selalu jadi spectator alias senang mengamati pergerakan orang-orang disekitar
kebayang kan maksudku kayak gimana?
jadi aku tipe orang yang gak bisa memulai buat beradaptasi langsung dengan lingkungan baru lebih dulu, tetapi ketika semua udah mempunyai kelompok sendiri-sendiri, aku yang udah dari awal tersisih selalu mempunyai niatan untuk bergabung, tapi komunitas yang aku inginkan selalu mempunyai semacam filter untuk orang-orang seperti aku
itulah alasan aku sedikit teman, terlebihlagi secara penampilan aku gak menarik, jadi lebih banyak berkutat di kesendirian aja selama ini
paling parah adalah ketika aku SMP, waktu itu aku super cupu, minder dan sedikit anti sosial.
emang sih aku masih punya beberapa teman, dan satu orang sahabat, tapi diluar itu semua aku benar-benar sendiri, total..
maka ketika aku dan sahabat ku berpisah kelas, aku seperti "a super anti sosial nerd"
teman gak ada, gak bisa adaptasi dan beberapa teman di kelas justru membully aku, ah kalau ingat masa-masa itu haha suram
terkadang aku sering sembunyi di kamar mandi, hanya untuk menghabiskan waktu sendirian dan sepi selama jam istirahat, karena aku malas terlihat sendiri di kelas, dan aku tak seberuntung mantan teman-teman sekelasku yang udah punya kelompok atau komunitas masing-masing
dan aku lebih banyak diam, berusaha menarik perhatian kalau bersamateman-teman, dan mereka hanya akan tertawa dan bilang kalau aku aneh. haha gak masalah dibilang aneh, asal ada reaksi dari mereka yangsedang berada di dekatku, sekedar memastikan bahwa diriku dianggap oleh mereka
yap, se parah itulah pemikiranku di masa SMP
dan semua itu mulai berubah di masa SMA, disaat aku masuk kelas XI, aku mendapat teman-teman baru yang mau menerima aku -meski mereka sendiri juga awalnya segan karena mengira aku orang yang sangat tertutup- dan aku berusaha beradaptasi dengan mereka, tak butuh banyak waktu hingga aku diterima di komuitas mereka,meski terksean sebagai beberapa kumpulan anak yang sedikit nakal, tapi itu tak masalah, lebih baik daripada lagi-lagi hanya menjadi anak baik yang tak punya teman
dan disitulah mulai muncul masalah, dan dari siapa lagi selain pacar, sebuah hal yang (bagiku saat itu) tidak bisa dijadikan satu dengan teman-temanku.
kenapa aku berpikir demikian? ya karena setiap aku mencoba menggabungkan mereka dalam satu event buat bisa berjalan sama-sama, selalu ada halangan baik dari lingkungan, penolakan dari beberapa temanku, sikap egois dari pacarku dan tentunya dari diriku sendiri yang pemalu
ya, malu untuk berpacaran di depan teman-temanku, malu buat terlihat membuat dunia sendiri bersama pacarku tanpa peduli lagi pada teman-temanku,dan tentunya malu karena diriku sendiri yang gak PD buat tampil di depan umum bersama pacarku
namun sayang sekali pacarku gak mengerti hal ini, dan justru kecewa karena menganggap aku malu dengan kekurangan yang dia miliki, dan merasa iri dengan teman-temannya yang PD ketika keluar bersama cowok atau ceweknya, yang terkadang aku merasa mereka terlalu memamerkan kemesraan di muka umum, apa aku harus seperti itu? apa aku harus mengabaikan temanku dan dengan santainya bermesraan dengannya di muka umum?
bagiku itu sebuah hal yang memalukan, dan aku takut itu membuat teman-temanku merasa risih atau segan untuk berteman denganku, terlalu ketakutan untuk kehilangan eksistensi pada komunitas yang aku miliki daripada kehilangan sebuah hubungan yang mengekang
dan itulah sejujurnya bebanku selama berpacaran lama dengan mantanku di SMA, tapi terlanjur lama dan berjalan berlarut-larut hingga membuatku nyaman dan lupa bahwa dia bisa meninggalkanku kapan saja
dan ketika mimpi buruk itu terjadi, terjadinya pun disaat yang tidak tepat, disaat aku di ligkungan yang benar-benar baru, teman-teman di komunitas yang baru dan baru awal perkuliahan pula
tiba-tiba dia pergi, aku shock tetapi gak punya teman dekat untuk berbagi kesedihan, gak ada yang peduli dan ketika aku mencoba menulis keluh kesah ku di blog, senior ku tahu dan seperti whistle blower, semua orang di sekitarku langsung saja memberi "sign" anak galauan pada ku, dan mungkin itulah alasan sampai sekarang aku masih saja susah beradaptasi disini
thanks to mantanku itu, aku menggalauinya hingga hampir 2 tahun, sampai aku tersadar ketika ibu ku tiada, yap terima kasih
aku sebenarnya sudah mencoba memulai sebuah kisah baru, berusaha membuang bayangan dia selama itu, dan berusaha membuka hati untuk orang-orang yang sekiranya bisa menyelamatkanku dari neraka yang bernama kesepian, namun satu-persatu gebetanku pergi, mereka menyerah bahkan sebelum berusaha untuk mencoba, karena mereka merasa aku hanya php, susah move on ataupun karena alasan lainnya. bagiku itu sebenarnya bukan masalah, tapi terkadang sakit juga karena orang-orang itu merasa tersakiti, membenciku tanpa tahu aku sebenarnya gak ada niatan buat menyakiti mereka, tapi semata hanya karena keadaan, kurangnya kesabaran dan karena mereka benar-benar tidak bisa memahami aku
oke aku egois karena hanya ingin dipahami, tapi keegoisanku berdasar, karena rasa tidak percaya ku akibat pengalaman-pengalaman buruk di masa lalu selama bersama mantanku
dan karena tidak menemui seseorang yang cocok itu, aku hanya bisa kembali berbagi suka duka dengan mantanku tadi, mengusir sepi, terlihat mesra di medsos padahal tanpa hubungan.
ya, aku hanya rindu mempunyai hubungan yang berjalan normal seperti 2 tahun awal pacaranku dengan mantanku ini, dan aku iri dengan teman-temanku yang lain yang terlihat bahagia dengan hubungan yang mereka jalani
karena itulah aku merasa PD begitu aja karena mengira mantanku tadi bisa berubah jadi lebih baik, namun sayangnya akhirnya banyak sekali fakta-fakta buruk tentangnya yang mulai terungkap, dan membuatku merasa perlu mejauhinya demi kebaikanku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar