Hai semua, akhirnya blog yang udah usang ini sukses aku re-make kemarin..
haha, ya gak ada yang beda-beda sih sebenarnya, cuma karena ini sekarang blog netral, maka aku hapus semua yang berkaitan dengan masa lalu ku, biar adil :)
yah, bisa dikatakan saat ini aku berbicara hanya dari sudut pandangku, tanpa adanya rasa khawatir itu bakal nyinggung mantan atau siapapun, just a word from my brain, jadi aku open aja sama kritik" yang mau dilontarkan siapapun, silahkan tulis di komentar di bawah :)
yaudah langsung aja ya..
ini sebuah pengakuan yang jujur dari aku dan semoga ini juga bisa jadi pelajaran buat kalian semua
aku cuma pingin menjelaskan bahwa setiap sesuatu yang kalian semua lakukan itu selalu ada balasannya, maka sebelum melakukan sesuatu pastikan kamu tahu resikonya, atau justru udah siap dengan balasannya
dan apa itu yang disebut karma, aku sendiri yang mengalaminya, dan percayalah, mungkin di awalnya kalian semua mengira ini terkesan cemen, seperti "apa sih? cowok kok galauan? cowok kok move on nya susah?" ya karena kalian semua orang-orang yang baik, aku percaya kalian gak bakal ngerasain apa yang aku rasain :)
aku akan mulai cerita dari awal pertama kali aku pacaran, dengan mantan ku yang pertama di SMP, difa..
ya, kala itu aku mulai merasakan jatuh cinta buat pertama kalinya ketika kelas 2 SMP, disaat aku se kelas dengan dirinya, meski cupu dan culun, tapi namanya jatuh cinta pertama kali ya..... indah-indah gimana gitu rasanya wkwk :p dan gak perlu diungkapin aja, cuma bisa memandangin dari jauh aja, ngerasain cinta secara diem-diem aja, aku udah ngerasa bahagia, sebuah hal konyol di masa-masa SMP ku, dan semua itu berlanjut sampai aku beranjak naik ke kelas 3, nah disini aku dan difa mulai berkomunikasi satu sama lkain via aplikasi chatting jadul macam mxit dan friendster (yang kini digantikan sama whatsapp dan facebook), semua berjalan lancar-lancar aja, aku senang bisa memposisikan diriku sebagai teman dekat difa, karena yah dia teman cewek yang paling dekat sama aku di SMP
tapi sebuah kesalahan bodoh aku lakukan, gak bisa menahan rasa cinta, aku malah mengungkapkan rasa cinta ku sama dia, dengan cara gak jelas lagi LOL
mulai dari situ semua terasa semakin bahagia dan sekaligus awkward, aku seorang anak cupu, sering di bully sama teman-teman ku yang berbadan besar di SMP ketika itu, berpacaran dengan difa, anak yang cukup populer di kalangan cowok-cowok SMP, dan yang aku ingat, wajahnya ketika itu manis banget wkwk (kalo sekarang mah udah kaya ibu-ibu LOL :p sorry dif hahaha)
awal pacaran semua terasa normal sih, difa paham aku itu cupu, dan paham aku baru pertama pacaran, sedangkan dia udah ada 2 mantan ketika itu
hal yang sering bikin aku malu adalah aku elalu gelagapan ketika ketemu dia, seringnya kakiku gemetar dan kalo tiba-tiba aja papasan gitu, deg-degnya udah terasa aja, hahaha lebay
yah itu lah cerita cupu ku pasa pacaran sama dia, tapi sayang gak lama sih, cuma 3,5 bulan aja
ya aku paham alasan dia ketika itu, gak perlu karena udah suka sama sahabatku pun aku udah sadar, gak mungkin juga dipaksain hubungan yang berat sebelah, orang-orag di sekitar kami hanya melihat hubungan kami dengan pandangan kasihan, yah kasihan difa cuma pacaran sama orang cupu, cowok nya aja gak pernah nganterin pulang, gak pernah nemenin pacaran di sekolah, dan paling parah, gak pernah tuh keliatan pacaran di sekolah, maka gampang sekali hubungan cupu ini tertiup angin..
inti penting yang aku pelajari dari hubunganku sama difa adalah, bahwa disaat itu lah aku pertama kali merasakan cinta, dan hanya itu yang selama ini aku rasakan sebagai cinta yang murni
aku gak munafik saat berbicara tentang hal ini, faktanya setelah kehilangan dia, alias putus dari difa, aku down banget dan kayak orang yang bertindak bodoh, alih-alih bisa move on dari difa dan bisa menjalani sisa semester akhir sekaligus ujian dengan slow, aku malah jadian lagi, kali ini dengan adik kelas aksel yang bernama belda, dan sampai sekarang, dialah orang termuda yang pernah pacaran sama aku (selama ini mantan ku selalu lebih tua dari aku -.-) gak ada hal yang spesial dari hubungan ku dengan belda yang berjalan kurang lebih 3 bulan kurang, selain mungkin aku jadi lebih bisa memahami gimana itu pacaran, mulai berani pacaran di sekolah,dan mulai bisa lebih dewasa lagi, gak lagi malu atau gemetaran kalau ketemu pacar, tapi yah bisa dibilang dia kala itu gak lebih dari pelarian karena susahnya aku move on dari difa
jahat kan aku? jelas..
tapi belda yang aku tahu ketika itu justru lebih bersikap dewasa, dan menunjukkan kalau dia baik-baik aja, dari semua itulah semua rentetan karma ku berawal, dan ketika itu pula aku mulai merasa menjauh dari arti rasa cinta yang sebenarnya
beranjak ke masa SMA, setelah aku lost contact dengan difa maupun belda, aku memulai masa SMA ku dengan cinlok pada teman sekelas ku di kelas 10, ludy, waktu awal aku suka, itu bukan karena aku sering merhatiin dia, tapi lebih karena aku diberitahu temanku kalau dia suka aku (yang ternyata sudah dikonfirmasi kalau itu cuma salah paham oleh ludy sendiri -.-)
dan berselang 1 minggu lebih setelah itu, aku jadian dengan ludy, di masa awalku SMA yang masih tetep cupu, meskipun udah sedikit banget yang ngebully aku disini
aku pacaran dengan perasaan yang masih ada di difa, setengah belum move on maksudnya, tapi karena aku suka ludy, dan hubungan awalku dengan ludy lancar tanpa gangguan, aku mulai ngerasa nyaman sama dia, padahal setelah tau fakta kalau dia lebih tua dari aku (dan ludy sendiri juga kaget pada awalnya), dan rasa trauma yang masih aku rasain pasca kegagalan ku di masa SMP, akusempat ragu bakal bertahan lama dengan dia, dan berpikir "ah sudahlah dijalani dulu aja, kalau lama ya alhamdulillah, kalau bentar ya gak apa, udah pernah ngerasain sebelumnya.." dan sepertinya ketika itu, karma ku dimulai, aku malah menjalani hubungan super lama hingga hampir 6 tahun!! (kalau kedekatan kami pasca putus dan jadi teman dekat hingga sekarang juga dihitung) aslinya hubungan kami udah resmi berakhir tanggal 23 september 2013 silam
tapi sebelum itu, aku ceritakan dulu gimana hubungan super lama ku dengan ludy
memang aku gak lagi ngerasain rasanya cinta yang murni, tapi inilah hubungan terbaik yang pernah aku jalani, dan perlahan aku berkembang hingga jadi seperti sekarang, dari yang awalnya masih pacaran ala anak SMP hingga udah bisa saling berpikir dewasa dan saling ngerti satu sama lain, aku pernah ngerasa cinta banget sama dia, meski ada beberapa hal yang hilang dari rasa cinta awal yang aku rasakan ke difa, tapi aku gak butuh waktu lama move on dari difa, dan malah dia sendiri yang kena karma setelah di PHP sama sahabatku
aku dan ludy menghabiskan waktu selama itu dengan banyak suka duka, pasang surut hubungan dan sempat putus nyambung juga, tapi rasanya bangga juga udah menjalani hubungan jangka panjang dan bisa saling jaga komitmen, setidaknya sampai hampir 3 tahun
masalah pelik hubungan kami -dan yang akhirnya memicu putusnya kami- ini dimulai ketika aku mulai bisa mempunyai teman cewek, apa sih spesialnya? gak ada, ya hanya teman cewek biasa, tapi sampai baper, aku yang awalnya gak pernah punya temen cewek yang deket selain difa dan sahabat masa kecilku, ruri, mulai ngerasa apa itu baper, dari awalnya cuma kenalan biasa, lama-lama dipancing dikit aja sama temanku itu, aku malah ke GRan dan ujung-ujungnya jadi suka, padahal waktu itu aku udah punya pacar ludy, paling gak ada dua orang lah yang paling parah deketnya sama aku, yaitu hesti dan juwita, mungkin ada beberapa teman dekat di kelas, tapi aku sama sekali gak pernah baper ke mereka, meskipun seringnya membuat konflik di hubunganku dengan ludy
yang paling parah tentunya dengan juwita, karena saat itu di tengah hubungan ku yang kacau, dan kami juga sempat break, datanglah juwita, dan aku malah jadi baper sama dia, sampai akhirnya suka, dan mungkin inilah karma yang aku dapat setelah ngecewain belda, ya, aku di kala itu sempat keluar bareng juwita dan sering sms an kayak orang yang udah deket banget, sempat sih aku mikir waktu itu buat putus aja dari ludy, karena aku merasa udah cukup juga terlalu lama pacaran sama dia, tapi kebimbangan yang ada ditambah akunya yg gak bisa tegas memilih membuat kecewa kedua pihak, aku memilih ludy ketika itu karena berpikir banyak hal, termasuk alasan bahwa aku udah terlanjur dekat dengan ludy dan keluarga nya..
si juwita jelas paling kecewa dengan keputusan ku itu, dan dia juga sempat menemui aku sambil menangis di hadapanku, tapi aku udah terlanjur memilih ketika itu dan mulai harus bersikap tegas, karena aku berharap ludy juga bakal bisa profeional degan menepati janjinya udah melupakan masalah ini
tapi karma berkata lain, ludy yang udah berjanji menepati janji nya untuk gak membahas masalah itu, justru menjadikannya senjata buat seringkali menyudutkan aku ketika timbul suatu masalah, seperti dikit-dikit bilang "iya lah kamu gak mau sama aku, aku kan jelek, gak kayak si juwita"
kalau aku ingat-ingat lagi, sebenarnya cukup lucu juga sih, aku gak pernah suka sama seseorang 100% dari fisik, iya suka tapi kalau pribadinya jelek, bagiku nol besar, dari difa aku suka dia karena selain cantik, pintar, tegas, dia juga baik sama orang lain. aku suka belda karena dia lebih kalem, ramah, tapi juga pintar dan ceria, sedangkan dengan ludy sendiri aku suka dia baru setelah kami menjalani hubungan, ibaratnya dari 0% hingga 100%, tetapi kemudian menurun lagi menjadi 50% ketika bersama juwita, tapi tetap, aku yang salah besar ketika itu, karena ludy hampir gak pernah berbuat salah selama 3 tahun kurang itu (sebelum insidenku dengan juwita) selain hal-hal kecil yang biasanya aku maafin, sedangkan aku, selain masalah kedekatanku dengan 2 orang tadi, aku juga seringkali marah-marah gak jelas, kurang bisa menghargai dia, selalu malu dan menolak tiap diajak pacaran di sekolah. suka seenaknya sendiri keluyuran sama teman-temanku dan masih ada beberapa lain yang aku samar-samar ingatnya
ya, aku yang awalnya polos dan lugu soal cinta, menjelma jadi semi playboy dan bad boy di saat yang bersamaan ketika itu
dan efek dari ulahku ini aku rasakan ketika mulai masuk kuliah dan memasuki tahun ke 4 hubunganku dengan ludy
kesibukan luar biasa ludy di kampusnya membuat waktu ketemuan ku dengan dia menjadi tipis, belum lagi ditambah banyak masalah karena kurangnya waktu kami kumpul berdua seperti dulu, dan tanpa aku sadari, akhir dari hubungan kami ternyata udah tergambar jelas
berawal dari aku yang kesal karena kami jarang ketemu (yang sebenarnya adalah karma karena dulu di SMA aku sering ninggal ludy buat keluyuran sama teman-temanku), dan aku mengancam bakal kuliah diluar kota, tapi hal itu gak digubris oleh ludy hingga aku benar-benar serius buat pindah kuliah di STAN sekarang ini, dan itu malah menimbulkan akhir bagi hubungan kami
dan yang terjadi selanjutnya adalah sebuah rentetan dari karma..
diawalai beberapa hari ketika aku sampai di jakarta, ludy bertanya apa aku kenal dengan kakak kelas bernama cesi
aku jawab nggak, siapa lagi itu pikirku, dan ngapain juga ditanya ke aku, udah tau aku dari dulu gak pernah kenal nama adik kelasa maupun kakak kelas wkwk
ternyata eh ternyata, si cesi ini ternyata suka sama ludy, dan nembak dia, dan ludy yang merasa kami sudah gak ada hubungan karena break, nerima gitu aja dengan awalnya bilang ke cesi sendiri kalo dia cuma pelarian
aneh kalo dipikir bahwa dua-duanya mau pacaran padahal selama ini se parah apapun masalah kami, ludy gak pernah lari begitu aja, dan malah bilang aku gak pacaran lagi sama dia ke si cesi sedangkan ludy sendiri belum lama break sama aku
aku langsung shock ketika itu, apalagi gak lama mereka pasang status jadian, what the hell? wkwk, aku masih ingat kata-kata ku di post yang udah aku hapus dulu "siapa sih orang udah gak sdar diri, gak sadar muka, ngerebut pacar orang?" dan aku minta penjelasan dari ludy yang dijawab dengan jawaban simple, "ya kan kita emang udah putus", padahal disaat itu lah aku merasa sayang banget sama ludy, dan sekaligus rindu karena terpisah jauh dari dia di tanah rantau
tapi nasi udah jadi bubur, dia udah jadi milik orang, aku yang gak terima udah kayak orang kalap aja, mulai dari perang tweet, marah-marah ke ludy, sampai depresi sendiri di kosan karena terus-terusan stalking, dan berujung dengan nulis postingan di blog yang isinya benar benar diluar etika dan kebiasaanku selama ini dalam menulis sehingga kini udah aku hilangkan agar gak "disturbing"
dan ditengah kegalauan yang udah akut banget, aku lagi-lagi bertindak bodoh, seperti ketika ditinggal oleh difa, yaitu jadian lagi dengan cewek satu kampus bernama rizki..
lagi-lagi bernasib sama seperti belda, dan yang membuatku makin terlihat jahat adalah, karena aku pacar pertamanya dan dia juga benar-benar sayang sama aku, hubunganku dengan kiko berlangsung sekitar 4 bulan, dan akhirnya putus karena aku masih belum bisa move on dari ludy
aku msih inget gimana ketika putus dari rizki, gimana terpuruknya dia ketika itu, mirip bange ketika aku putus dari difa, aku seperti lihat diriku sendiri yang kehilangan cinta pertama ketika SMP dulu
dan karma pun terjadi lagi
1 tahun lebih aku ngejar ludy lagi, dan gak dapat-dapat, ketika akhirnya dapat, aku mengetahui fakta menyakitkan yang diungkap sendiri oleh mantan pacarnya, cesi, secara gamblang, dan tenang tanpa rasa bersalah..
akhirnya aku merasakan year of pain, di tahun 2014, dan semakin lengkap derita ku ketika desember di tahun yang sama, ibu ku wafat, sebuah pukulan beruntun yang telak
di tahun yang sama pula, aku di php oleh gebetan ku, di tahun yang sama pula, aku sempat berantem sama sahabatku satu kos karena aku ngecewain teman dia yang dekat denagn aku, dan di tahun yang sama, aku dibohongi oleh ludy
ada banyak kisah di year of pain, beberapa udah pernah aku ungkap di postingan yang udah dihapus dan aku udah gak mau memperpanjangnya
intinya, jangan sepelekan karma
mungkin awalnya terasa manis bagimu, tapi perlahan itu akan memaksa mu membayar apa yang udah kamu perbuat
dan kini, aku yang sekarang, udah kehilangan banyak hal, udah membuang banyak waktu, udah menguras banyak air mata, karena apa? ya karena karma dari perbuatan ku sendiri
aku memang udah 100% move on, dan alhamdulillah berkat bantuan cerita pengakuan dari cesi (yang sampai sekarang aku masih tetap gak percaya) aku berhasil ikhlas
sekarang apa? mau memulai kisah baru?
haha, nggak, aku udah kapok :)
aku cuma pingin memantaskan diri dulu, aku pingin kembali jadi diriku semula, jauh sebelum aku merasakan cinta pertamaku, agar ketika aku bertemu seseorang lagi yang terbaik, aku bisa ngerasain jatuh cinta lagi, berdebar-debar dan gemetar lagi
aku rindu jatuh cinta seperti cinta pertamaku dulu
dan ketika aku mendapatkan seseorang yang setia, dan benar-benar menerimaku apa adanya seperti ludy, polos dan lugu namun penuh cinta yang masih tulus seperti rizki, bijak dan tenang menghadapi perangaiku seperti belda, dan sekaligus tegas dan dewasa seperti difa, aku bisa mempertahankan dia dalam hubungan yang sebenar-benarnya hubungan, hingga berlanjut ke pernikahan dan selamanya tetap bersama
dengan dia yang mencintaiku dan aku cintai :)
sekian
terima kasih sudah membaca
sorry for long post
here a small potato with a hole (o)
see you again in the next posting :)

Sebuah blog tentang kemarahan, kesedihan, curahan hati, dan kebahagiaan dari diriku.. Karena segala hal yang aku rasakan, akan menguap begitu saja tanpa ada goresan tinta untuk tulisanku. Dan segala hal yang telah jadi kenangan, akan terlupakan jika tak ku simpan sebagai arsip pada note ku. Jadi inilah note ku. Sebuah blog tentang cinta, motivasi, perjalanan dan pengalaman hidup.. Instagram: Fikrimarhen
cover

Senin, 22 Juni 2015
Jumat, 16 Januari 2015
Rocket Rockers - Mimpi Menjadi Sarjana (Lagu Baru 2014)
lagu bagi para anak muda yang ingin meraih mimpinya,,
Langganan:
Postingan (Atom)
Gambar
